Postingan

Analisis Tanah: Kadar N total tanah              Metode Kjeldahl (Balitanah, 2009); ditimbang 0,5 g contoh tanah ukuran <0,5 mm, dimasukkan ke dalam tabung digest. Ditambahkan 1 g campuran selen dan 3 ml asam sulfat pekat, didestruksi hingga suhu 350 0 C (3-4 jam). Destruksi selesai bila keluar uap putih dan didapat ekstrak jernih (sekitar 4 jam). Tabung diangkat, didinginkan dan kemudian ekstrak diencerkan dengan air bebas ion hingga tepat 50 ml. Kocok sampai homogen, biarkan semalam agar partikel mengendap. Ekstrak digunakan untuk pengukuran N dengan cara destilasi. Pengukuran N dengan cara destilasi dengan cara pindahkan secara kualitatif seluruh ekstrak contoh ke dalam labu didih (gunakan air bebas ion dan labu semprot). Tambahkan sedikit serbuk batu didih dan aquades hingga setengah volume labu. Disiapkan penampung untuk NH 3 yang dibebaskan yaitu erlenmeyer yang berisi 10 ml asam borat 1% yang ditambah tiga tetes indikator Conway (berwarna merah) dan dihubungkan denga
Analisis Tanah: C-organik                  Metode Walley dan Black (Balitanah, 2009); ditimbang 0,5 g contoh tanah ukuran <0,5 mm, dimasukkan ke dalam labu ukur 100 ml. Ditambahkan 5 ml K 2 Cr 2 O 7 1 N, lalu dikocok. Ditambahkan 7,5 ml H 2 SO 4 pekat, dikocok lalu diamkan selama 30 menit. Diencerkan dengan air bebas ion, biarkan dingin dan diimpitkan. Keesokan harinya diukur absorbansi larutan jernih dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 561 nm. Sebagai pembanding dibuat standar 0 dan 250 ppm, dengan memipet 0 dan 5 ml larutan standar 5.000 ppm ke dalam labu ukur 100 ml dengan perlakuan yang sama dengan pengerjaan contoh. Kadar C-organik (%) = ppm kurva x ml ekstrak/1.000 ml x 100/mg contoh x fk = ppm kurva x 100/1.000 x 100/500 x fk = ppm kurva x 10/500 x fk Keterangan: ppm kurva = kadar contoh yang didapat dari kurva hubungan antara kadar deret standar dengan pembacaannya setelah dikoreksi blanko. 100             = konversi ke % Fk          
Analisis Tanah:  pH (H 2 O)                 Metode potensiometrik (Balitanah, 2009); ditimbang 10 g contoh tanah sebanyak dua kali, masing-masing dimasukkan ke dalam botol kocok, ditambah 50 ml air bebas ion ke botol yang satu (pH H 2 O) dan 50 ml KCl 1 M ke dalam botol lainnya (pH KCl). Kocok dengan mesin pengocok selama 30 menit. Suspensi tanah diukur dengan pH meter yang telah dikalibrasi menggunakan larutan sangga pH 7,0 dan pH 4,0.  DAFTAR PUSTAKA Balai Penelitian Tanah. 2009. Analisis Kimia Tanah, Tanaman, Air dan Pupuk. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian. Bogor
Analisis Tanah: Tekstur               Tekstur tanah dengan metode analisis granular cara pipet (Balitanah, 2009); timbang 10 g contoh tanah <2 mm, dimasukkan ke dalam gelas piala 800 ml, ditambah 50 ml H 2 O 2 10% kemudian dibiarkan semalam. Keesokan harinya ditambah 25 ml H 2 O 2 30%, dipanaskan sampai tidak berbusa, selanjutnya ditambahkan 180 ml air bebas ion dan 20 ml HCl 2N. Didihkan di atas pemanas listrik selama lebih kurang 10 menit. Angkat dan setelah agak dingin diencerkan dengan air bebas ion menjadi 700 ml. Dicuci dengan air bebas ion menggunakan penyaring Berkefield atau diendapkan sampai bebas asam, kemudian ditambah 10 ml larutan peptisator Na 4 P 2 O 7 4%. Suspensi tanah yang telah diberi peptisator diayak dengan ayakan 50 mikron sambil dicuci dengan air bebas ion. Filtrat ditampung dalam silinder 500 ml untuk pemisahan debu dan liat. Butiran yang tertahan pada ayakan dipindahkan ke dalam pinggan aluminium yang telah diketahui bobotnya dengan air bebas i